Beranda | Artikel
Berapa Jumlah Malaikat yang Membersamai Manusia? – Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
22 jam lalu

Di antara rahmat Allah Ta’ala bagi manusia adalah dengan menugaskan para malaikat untuknya.

Para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah Allah ‘Azza wa Jalla. Allah Ta’ala menugaskan untuk setiap manusia dua malaikat yang menjaganya dari hal yang buruk, dengan izin Allah Subhanah. Satu di depannya dan satu di belakangnya.

Sebagaimana firman Allah Subhanah, “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran di muka…” Yakni di depannya dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. ar-Ra’d: 11). Yakni dengan perintah Allah.

Sebagaimana yang dikatakan Ali radhiyallahu ‘anhu, “Allah menugaskan dua malaikat untuk menjaga manusia atas perintah Allah lalu jika takdir telah datang, dua malaikat itu akan membiarkannya menimpanya.” Jika takdir yang ditetapkan Allah kepada manusia, dua malaikat itu akan membiarkannya menimpanya.

Namun pada asalnya, dua malaikat itu menjaga manusia atas perintah Allah ‘Azza wa Jalla. Dua malaikat itu selalu menyertainya.

Selain itu, Allah juga menugaskan bagi setiap manusia dua malaikat yang mencatat amalannya.

Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala “(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya; yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf: 17 – 18).

Jadi di kanan dan kiri manusia ada dua malaikat. Salah satunya mencatat amal kebaikan, dan yang lain mencatat amal keburukan.

Mereka itulah empat malaikat Dua malaikat menjaga manusia atas perintah Allah, dan dua malaikat lainnya mencatat amalan dan ucapannya atas izin Allah ‘Azza wa Jalla. Jadi, totalnya ada empat malaikat.

Lalu empat malaikat ini bergantian dengan empat malaikat lainnya. Mereka berkumpul (untuk berganti tugas) pada Shalat Subuh dan Shalat Ashar. Ini maknanya bahwa empat malaikat tersebut bertugas dari Shalat Subuh hingga Shalat Ashar.

Lalu datang empat malaikat lain untuk mengganti mereka dari Shalat Ashar hingga Shalat Subuh. Dan begitu seterusnya.

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Saling silih berganti pada kalian para malaikat di malam hari dan para malaikat di siang hari lalu mereka berkumpul pada Shalat Subuh dan Shalat Ashar. Lalu Tuhan mereka bertanya kepada mereka – meskipun Dia lebih mengetahui daripada mereka – ‘Bagaimana kalian mendapati para hamba-Ku?’ Para malaikat itu menjawab, ‘Kami mendatangi mereka saat mereka sedang shalat, dan kami tinggalkan mereka saat mereka sedang shalat juga.’”

Ini maknanya, selama sehari semalam ada delapan malaikat yang ditugaskan membersamai manusia. Delapan malaikat yang menyertai setiap manusia.

Ini menunjukkan perhatian Allah ‘Azza wa Jalla terhadap manusia. Bagaimana Allah menugaskan delapan malaikat baginya. Empat malaikat sebagai penjaga, dan empat malaikat lainnya sebagai pencatat amalan.

Namun, mereka saling bergantian; empat malaikat dari Shalat Subuh hingga Shalat Ashar, dan empat malaikat dari Shalat Ashar hingga Shalat Subuh.

====

مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ تَعَالَى بِالْإِنْسَانِ أَنْ وَكَّلَ بِهِ مَلَائِكَةً

مَلَائِكَةٌ يَحْفَظُونَهُ بِأَمْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَكَّلَ اللَّهُ تَعَالَى بِكُلِّ إِنْسَانٍ مَلَكَيْنِ يَحْفَظَانِهِ مِنَ الْمَكْرُوهِ بِإِذْنِ اللَّهِ سُبْحَانَهُ أَمَامَهُ وَخَلْفَهُ

كَمَا قَالَ سُبْحَانَهُ لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ يَعْنِي أَمَامَهُ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ أَيْ بِأَمْرِ اللَّهِ

وَكَمَا قَالَ عَلِيٌّ رِضَى اللَّهِ عَنْهُ قَالَ وَكَّلَ اللَّهُ مَلَكَيْنِ يَحْفَظَانِ الْإِنْسَانَ بِأَمْرِ اللَّهِ فَإِذَا جَاءَ الْقَدَرُ خَلَّيَا بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ إِذَا جَاءَ الْقَدَرُ الَّذِي قَدَّرَهُ اللَّهُ عَلَى الْإِنْسَانِ خَلَّيَا بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ

وَإِلَّا فَالْأَصْلُ أَنَّ هَذَيْنِ الْمَلَكَيْنِ يَحْفَظَانِ الْإِنْسَانَ بِأَمْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَهُمَا مُلَازِمَانِ لَهُ

وَكَذَلِكَ وَكَّلَ اللَّهُ تَعَالَى بِكُلِّ إِنْسَانٍ مَلَكَيْنِ يَكْتُبَانِ أَعْمَالَهُ يَكْتُبَانِ أَعْمَالَهُ

كَمَا قَالَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

فَعَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ مَلَكَانِ أَحَدُهُمَا يَكْتُبُ الْحَسَنَاتِ وَالْآخَرُ يَكْتُبُ السَّيِّئَاتِ

فَهَؤُلَاءِ أَرْبَعَةٌ مِنَ الْمَلَائِكَةِ اثْنَانِ يَحْفَظَانِهِ بِأَمْرِ اللَّهِ وَاثْنَانِ يَكْتُبَانِ أَعْمَالَهُ وَأَقْوَالَهُ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَأَصْبَحَ الْمَجْمُوعُ أَرْبَعَةً

وَهَؤُلَاءِ الْأَرْبَعَةُ يَتَعَاقَبُونَ مَعَ أَرْبَعَةٍ آخَرِيْنَ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ فَمَعْنَى ذَلِكَ أَنَّ هَؤُلَاءِ الْأَرْبَعَةَ يَكُونُونَ مِنْ صَلَاةِ الْفَجْرِ إِلَى صَلَاةِ الْعَصْرِ

ثُمَّ يَأْتِي أَرْبَعَةُ مَلَائِكَةٍ آخَرُونَ يَعْقُبُونَهُمْ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى صَلَاةِ الْفَجْرِ وَهَكَذَا

كَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ فَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ وَجَدْتُمْ عِبَادِيْ؟ فَيَقُولُونَ أَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَتَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

مَعْنَى هَذَا أَنَّ كُلَّ إِنْسَانٍ وُكِّلَ بِهِ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ ثَمَانِيَةٌ مِنَ الْمَلَائِكَةِ ثَمَانِيَةٌ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مَعَ كُلِّ الْإِنْسَانِ مِنْ بَنِي آدَمَ

هَذَا يَدُلُّ عَلَى عِنَايَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِهَذَا الإِنْسَانِ كَيْفَ أَنَّ اللَّهَ وَكَّلَ بِهِ ثَمَانِيَةً مِنَ الْمَلَائِكَةِ أَرْبَعَةً حَافِظِيْنَ وَأَرْبَعَةً كَاتِبِيْنَ

لَكِنَّهُمْ يَتَعَاقَبُونَ أَرْبَعَةٌ مِنْ صَلَاةِ الْفَجْرِ إِلَى صَلَاةِ الْعَصْرِ وَأَرْبَعَةٌ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى صَلَاةِ الْفَجْرِ


Artikel asli: https://nasehat.net/berapa-jumlah-malaikat-yang-membersamai-manusia-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/